“Prediksi dari BMKG potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jakarta dengan probabilitas di atas 70 persen akan muncul di tanggal 26-28 Agustus. Mudah-mudahan prediksinya konsisten dan kami coba manfaatkan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Kegiatan modifikasi cuaca ini salah satunya bertujuan untuk mengatasi polusi udara yang kian semakin parah lantaran dampak kekeringan. Hujan nantinya diharapkan dapat menghilangkan polutan yang mengotori atmosfer.
“Polusi udara yang terjadi sekarang juga merupakan dampak kekeringan. Karena cukup lama tidak ada hujan, polutan yang melayang di udara tidak bisa terbasuh dan mengotori atmosfer,” katanya.
(FRI)