Pada kesempatan yang sama, pemudik asal Cikarang, Triono, juga mengutarakan alasan serupa terkait pemilihan waktu malam hari untuk mudik. Triono yang mudik bersama anak-anaknya mempertimbangkan aspek kenyamanan keluarganya.
"Ini mudik bersama istri, anak, adik ipar. Momen mudik ini kan puasa, ya, kalau malam kita bisa bebas merokok, jadi tidak terganggu. Kalau siang agak panas, tidak bisa santai seperti ini," kata Triono yang keluar dari kendaraan sambil menunggu antrean kapal.
Terkait potensi antrean yang terjadi saat malam, Triono menilai hal itu bukan masalah. Menurutnya, kemacetan dan antrean kendaraan adalah bagian tak terpisahkan dari mudik Lebaran yang hanya terjadi setahun sekali.
"Karena mudik setahun sekali, jadi kita sangat antusias untuk mudik. Mau macet seperti apa pun, macet bagi saya sudah menjadi bagian dari mudik, kita nikmati saja lah," kata dia.
Situasi pelabuhan mulai dipadati pemudik pada H-3 dini hari, yang jatuh pada 27 Maret 2025. Hal tersebut juga tergambar dari penumpukan kendaraan yang antre masuk ke kapal di Dermaga Eksekutif.
(Nur Ichsan Yuniarto)