"Mudah-mudahan nanti di Januari- Februari 2023 kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik seperti di bulan Juli – Agustus tahun ini. Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,” ungkap Budi.
Organisasi kesehatan dunia (who) telah melaporkan bahwa bukan hanya di Singapura, tapi sudah diidentifikasi di 26 negara. Data GISAID menunjukkan konsentrasi varian XBB atau spin-off terbesar selama 30 hari terakhir di Singapura, diikuti oleh India, Bangladesh, AS, Australia, dan Denmark.
Sekadar informasi, melansir Fortun XBB adalah kombinasi dari dua strain Omicron yang berbeda. Tetapi laporan WHO mengatakan bahwa XBB memang varian paling menghindari antibodi.
(NDA)