PB IDI juga menanggapi laporan dari China yang menunjukkan peningkatan kasus dengan gejala berat pada akhir 2024. Meski demikian, sebagian besar kasus HMPV tetap tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
“Ini adalah penyakit yang bersifat self-limiting disease. Sebagian besar pasien hanya memerlukan istirahat dan terapi suportif sesuai gejala,” kata Prof Erlina.
Sejauh ini belum ada vaksin atau antivirus khusus untuk HMPV. Pada kasus berat, obat Ribavirin dapat digunakan sesuai rekomendasi dokter.
Oleh karena itu, PB IDI mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tetapi meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengenali gejala dini.
“Edukasi kepada masyarakat sangat penting. Dengan memahami gejala dan kelompok risiko, kita bisa melindungi mereka yang paling rentan terhadap infeksi ini,” tuturnya.
(Febrina Ratna)