Ada sekitar 500 tentara AS di Filipina dalam satu waktu. Namun ribuan tentara AS dirotasi masuk dan keluar selama setahun untuk latihan militer, bantuan kemanusiaan, pelatihan, dan kegiatan lainnya, menurut pejabat.
Sebelumnya, AS sudah memiliki akses ke lima pangkalan militer di Filipina. Menanggapi kesepakatan antara AS dan Filipina, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menuduh AS sedang mengejar agenda egoisnya.
“Tindakan yang meningkatkan ketegangan di kawasan dan membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata pejabat China tersebut, seperti dilansir AP pada Jumat (3/23/2023).
Beberapa hari sebelum mengunjungi Filipina, Austinmenyambangi Korea Selatan. Di Negeri Ginseng tersebut, dia mengumumkan bahwa AS akan menambah aset militer canggihnya di Semenanjung Korea, termasuk jet tempur dan kapal induk.
Dia dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-Sup juga sepakat untuk memperluas latihan militer gabungan mereka. Mereka juga membahasrencana latihan simulasi konflik nuklir untuk mempertajam kesiapan mereka jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir.