Setidaknya lima personel PBB mengalami luka-luka sejak Israel memulai invasi ke Lebanon selatan beberapa pekan lalu, termasuk beberapa dari Indonesia.
"Kami menyesalkan terjadinya luka-luka dan kami melakukan yang terbaik untuk mencegah hal tersebut. Namun, cara paling sederhana untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi adalah dengan menarik mereka dari zona bahaya," kata Netanyahu.
UNIFIL tegas menolak untuk meninggalkan posisinya di Lebanon selatan.
"Ada keputusan bulat untuk tetap tinggal karena penting bagi bendera PBB untuk tetap berkibar tinggi di wilayah ini, dan untuk dapat melapor kepada Dewan Keamanan," kata Juru Bicara UNIFIL Andrea Tenenti kepada AFP dalam sebuah wawancara. (Wahyu Dwi Anggoro).