"Mau ga mau kita diam, ngelamar udah, udah ga bisa lagi kan. Harapannya biar lebih baik lagi aja, biar bisa toko rame lagi, biar yang kerja kulikan buat mensejahterakan keluarga," kata Hendra.
Hendra yang menjadi tulang punggung untuk istri dan tiga anaknya itu mengaku, saat sedang ramai dirinya bisa memanggul 10 sampai 12 barang belanjaan pengunjung Tanah Abang, dengan uang yang didapat selama sehari mencapai Rp150 ribu hingga Rp200 ribu. Sekarang, bisa dapat uang untuk makan saja, Hendra sudah bersyukur.
"Kalau lagi ramai bisa Rp150 ribu, Rp200 ribu. Kalau lagi sepi paling Rp50, hari ini baru Rp30 ribu," ungkap Hendra.
Di sisi lain, kuli panggul lainnya, Aspari (37) juga sependapat dengan Hendra. Dia mengatakan jika Tanah Abang sudah tidak seindah dulu untuk pekerja serabutan seperti dirinya. Aspari hanya bisa mengelus dada apa bila seharian tak ada seorangpun yang membutuhkan jasanya.
"Penghasilan gak tentu kalo lagi sepi, kadang cepat kadang engga, Sekarang dapat buat makan aja Alhamdulillah," tutup Aspiri.
(SLF)