Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan para penyelidik berhasil mendeteksi sumber kebocoran. Investigasi digelar tidak lama setelah dokumen yang bocor beredar di media sosial.
Dokumen yang bocor sebagian besar berisi data operasional perang di Ukraina, termasuk peta sistem pertahanan udara Ukraina dan bahkan rincian tentang upaya sembunyi-sembunyi Korsel mengirimkan ratusan ribu amunisi ke Ukraina.
Pengamat mengatakan kebocoran data kali ini tidak sebesar yang dilakukan Wikileaks dan Edward Snowden. Namun, insiden ini memiliki dampak yang cukup berbahaya karena membocorkan informasi tentang konflik yang sedang berlangsung.
Kebocoran data ini juga dapat membahayakan mata-mata AS yang saat ini tertanam dalam birokrasi intelijen Rusia. (WHY)