"Kami masih melakukan persiapan sejumlah instrumen, baik dari segi teknis maupun non teknis," kata dia.
Septi menjelaskan, untuk kesiapan dari segi teknis berupa kesiapan sumber daya manusia atau dalam hal ini petugas dam sarana pendukung lainnya. Sedangkan, untuk non teknisnya, salah satu adalah menyangkut tentang kondisi alam terjadi maupun yang berpotensi muncul.
"Sebagai bagian dari persiapan, TNBTS juga mengadakan rapat koordinasi pendakian semeru yang dihadiri oleh TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan, Kepala Desa Ranupani, pos pengamatan gunung api (PGA), Basarnas, dan para stakeholder lainnya pada 4 Desember 2024," kata dia.
Pembahasan secara detail itu untuk memastikan keselamatan masyarakat yang akan melakukan aktivitas pendakian di Gunung Semeru.
"Tujuan ketika pendakian dibuka diharapkan mampu menciptakan zero accident dan zero waste sesuai dengan kewenangan masing-masing pihak," ujarnya.