sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Permudah Evakuasi Korban Longsor, BNPB akan Modifikasi Cuaca di Natuna

News editor Binti Mufarida
09/03/2023 12:07 WIB
BNPB akan menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk meminimalisasi cuaca ekstrem di Pulau Serasan, Natuna.
Permudah Evakuasi Korban Longsor, BNPB akan Modifikasi Cuaca di Natuna. (Foto: MNC Media)
Permudah Evakuasi Korban Longsor, BNPB akan Modifikasi Cuaca di Natuna. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk meminimalisasi cuaca ekstrem di Pulau Serasan, Natuna. Operasi ini dilakukan untuk permudah proses pencarian, pertolongan dan evakuasi korban longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya bersama Gubernur Kepulauan Riau telah sepakat akan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan TNI AU untuk kemungkinan melakukan TMC.

“BNPB bekerja sama dengan BMKG, BRIN dan TNI AU akan menggelar teknologi modifikasi cuaca di Pulau Serasan. Sehingga cuaca bisa terang dan pencarian bisa dilakukan,” ungkap Suharyanto dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Dilaporkan sebanyak 35 warga masih dinyatakan hilang sejak terjadinya tanah longsor di Kecamatan Serasan. Para warga yang hilang itu diduga masih tertimbun material longsoran dengan kedalaman hingga 4 meter.

Menurut Suharyanto, kendala utama dalam proses pencarian, pertolongan dan evakuasi juga berasal dari faktor cuaca. Dalam kurun waktu sepekan terakhir, kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hujan hampir sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi. 

Kondisi tersebut tentunya tidak memungkinkan untuk dilakukan proses pencarian sehingga harus dihentikan sementara.

“Tetapi karena terkendala cuaca, hujan terus ini kadang-kadang dihentikan,” katanya.

Suharyanto pun telah memastikan tim gabungan yang mulai dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan relawan terus melakukan upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi. Dia meminta agar hal itu diprioritaskan hingga batas yang ditentukan pada masa tanggap darurat.

“Bagi 35 warga yang masih dinyatakan hilang ini kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk ditemukan,” jelas Suharyanto.

Suharyanto memastikan, personel tim satgas gabungan akan ditambah, mengingat medan cakupan yang terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota.

Di samping itu, BNPB dan Basarnas serta Brimob juga akan mengupayakan anjing pelacak agar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat lebih maksimal.

“Basarnas, TNI, Polri ini bekerja terus menerus. Bahkan unsur TNI, Polri ini ditambah terus. Ratusan personel Brimob ditambah anjing pelacak untuk membantu pasukan yang sudah ada,” kata Suharyanto.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement