IDXChannel - Analis Raymond James, Edward Mills memperkirakan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menghasilkan deeskalasi dalam tensi perdagangan kedua negara.
Diketahui Trump dan Xi dijadwalkan menggelar pertemuan di Busan, Korea Selatan, pada Kamis (30/10/2025). Pertemuan tersebut menjadi bagian dari serangkaian tur pertama Trump ke Asia pada masa jabatan keduanya.
Mills menilai ketegangan perdagangan AS-China baru-baru ini lebih sebagai upaya untuk mendapatkan posisi tawar ketimbang niat untuk meningkatkan konflik.
"Kami memperkirakan hasil yang bersifat de-eskalasi dari pertemuan pekan ini," kata Mills, dilansir Investing, Senin (27/10/2025).
Ia menambahkan, laporan hasil dari pertemuan tingkat tinggi antara pejabat AS dan China pada akhir pekan lalu memberikan sinyal positif.
Menurutnya, hal itu memperkuat ekspektasi bahwa kedua negara akan melonggarkan sejumlah pembatasan perdagangan dan teknologi.
"Kami memperkirakan akan ada putaran baru penangguhan tarif serta de-eskalasi isu seperti pengendalian ekspor mineral tanah jarang sebagai skenario dasar," ujarnya.
Menurutnya, kesepakatan baru berpotensi mengurangi pembatasan produk teknologi AS terhadap semikonduktor canggih dan peralatan pendukung industri semikonduktor ke pasar China.
"Memang berpotensi de-eskalasi, seperti pengurangan tarif 20 persen atas fentanyl dan dimulainya kembali pembelian kedelai AS oleh China," tuturnya.
Selain dengan Beijing, kebijakan Trump terhadap Kanada dan Meksiko akan turut menjadi perhatian pasar. Trump sebelumnya telah mengenakan tambahan tarif 10 persen atas barang asal Kanada, sedangkan jeda 90 hari atas tarif untuk Meksiko akan segera berakhir.
Ia memperingatkan adanya risiko kegagalan negosiasi akibat salah perhitungan strategis "Dukungan China terhadap perang Rusia di Ukraina juga akan menjadi salah satu isu penting dalam pembahasan," kata dia.
(kunthi fahmar sandy)