IDXChannel - Gencarnya pembangunan hingga perubahan tata lahan di berbagai wilayah DKI Jakarta dinilai memberikan sumbangsih terjadinya banjir. Seperti yang sering kali terjadi di Kemang, Jakarta Selatan.
"Masalahnya pertumbuhan kota, perubahan tata guna lahan juga berpengaruh," ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin, Jakarta, kemarin.
Ia menyebutkan, penambahan kapasitas pompa Kemang dalam menghadapi musim hujan diharapkan dapat mempercepat surutnya banjir.
Dua unit pompa yang sebelumnya hanya mampu menyedot air 500 liter/detik kapasitas ditingkatkan menjadi 1.000 liter/detik, kemudian satu unit pompa kapasitas 250 liter/detik, sehingga total kapasitas mampu menyedot air sebanyak 2.250 liter/detik.
Dengan adanya penambahan (kapasitas pompa) tersebut Pemprov DKI menargetkan pengurangan banjir.
"Asalkan curah hujan masih 100 milimeter dan di bawah empat jam, maka seluruh infrastruktur di DKI Jakarta masih siap. Itu infrastruktur drainase, kalau kali besar sampai dengan 150 milimeter," jelas Ika.
Pemprov DKI telah menyiapkan 578 unit pompa stasioner telah disiapkan di 202 lokasi dan 557 pompa mobile juga disiagakan. Selain itu, pengerukan kali di Jakarta juga terus dilakukan secara rutin oleh Dinas SDA.
"Saya meninjau pembangunan Rumah Pompa Kemang, supaya pada Maret tahun ini rampung. Jika sudah rampung, bisa digunakan untuk menekan dampak banjir, khususnya di daerah Kemang dan sekitarnya," ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Heru mengungkapkan, pihaknya rutin melakukan normalisasi Kali Krukut untuk mengurangi dampak banjir di Jakarta Selatan.
"Pengerukan kali di sekitar (Kali Krukut) juga rutin dilakukan," pungkas Heru Budi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan sejumlah wilayah di Kota Jakarta Selatan dan Jakarta Timur kerap tergenang banjir saat hujan deras di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
(YNA)