“Beliau tadi sebut istilah velocity of money, bagaimana tiap uang, tiap rupiah yang dikucurkan itu akan berkali-lipat pada giliran berikutnya di lapangan. Jadi kita lihat insyaallah tahun depan,” kata Qodari.
Terkait penanganan dan rehabilitasi bencana, Qodari menegaskan bahwa upaya tersebut tidak akan menghambat pelaksanaan program prioritas pemerintah. Ia menyebut pemerintah telah melakukan langkah antisipatif melalui efisiensi dan optimalisasi sumber pendanaan.
“Insyaallah tidak (menghambat) karena Bapak Presiden telah melakukan banyak penghematan di depan ya. Ada efisiensi, kemudian juga ada sumber-sumber pendanaan yang didapatkan melalui kegiatan penegakan hukum, yang semua kita ketahui baik itu untuk penataan kebun sawit maupun mencegah penyelundupan, maupun juga untuk nanti tambang,” tutur Qodari.
Wamen PKP Fahri Hamzah menuturkan bahwa Presiden Prabowo juga memberikan arahan terkait percepatan program renovasi rumah. Fahri menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan alokasi anggaran renovasi rumah dalam APBN Tahun 2026.
“Tahun depan sudah ada anggaran untuk renovasi yang sudah tertulis dalam APBN 2026 sekitar Rp400 ribu, tetapi bahkan beliau setuju sampai Rp2 juta sekalipun untuk renovasi tidak ada masalah,” ujar Fahri.