"Yang pertama karena apa? Karena jumlah sampah sendiri, terakhir harian sampah di Jakarta sekarang sudah naik dari 7.700 menjadi 8.000. Kemudian kita punya stok di Bantargebang seperti yang sudah saya sampaikan, ada 55 juta (ton)," katanya.
Lebih lanjut, Pramono mengatakan, dengan produksi sampah yang dimiliki Jakarta diperkirakan dapat menghasilkan listrik 35 megawatt (MW).
"Sehingga dengan demikian, Jakarta kalau dibangun untuk PLTSa dengan feeder ataupun input-nya kurang lebih 2.500 sampai 3.000, maka kita bisa empat atau sampai dengan lima PLTSa, di mana satu PLTSa akan menghasilkan kurang lebih 35 MW," ujar Pramono.
Sebelumnya, CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani mengatakan pihaknya siap membangun proyek waste to energy atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).