Macron menghadapi kritik karena menunda proses tersebut, yang memperburuk ketidakstabilan setelah menerima pengunduran diri Perdana Menteri Gabriel Attal pada 16 Juli, setelah sebelumnya menolaknya pada 8 Juli.
Pada 5 September, Macron akhirnya menunjuk Michel Barnier, seorang politisi kanan tengah, mantan komisaris Eropa, dan mantan menteri luar negeri, sebagai perdana menteri. Namun, pemerintahan Barnier menjadi yang pertama terjungkal akibat mosi tidak percaya sejak 1962.
(Dian Kusumo Hapsari)