Pada Oktober, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa penjualan senjata negaranya membuat marah negara-negara yang "tidak ingin kita tumbuh ... untuk menaklukkan pasar".
"Biarkan musuh marah dan mati karena marah," tambahnya.
AS saat ini mendominasi pasar senjata global, dengan 40 perusahaan yang berbasis di AS melakukan penjualan senjata hampir USD300 miliar pada tahun 2021, demikian menurut Stockholm International Peace Research Institute.
AS terkadang menghadapi kritik atas program senjatanya, yang menurut para kritikus digunakan untuk mendukung sekutu AS, bahkan ketika mereka memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk.
(DKH)