sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Provinsi di Pulau Jawa Masih Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025

News editor Kunthi Fahmar Sandy
05/05/2025 12:05 WIB
Kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menguasai struktur perekonomian Indonesia secara spasial selama kuartal I-2025.
Provinsi di Pulau Jawa Masih Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 (FOTO:Dok Laman BPS)
Provinsi di Pulau Jawa Masih Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 (FOTO:Dok Laman BPS)

IDXChannel - Badan Pusat Stastistik (BPS) menyebut, kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menguasai struktur perekonomian Indonesia secara spasial selama kuartal I-2025.

Adapun kontribusinya sebesar 57,43 persen; diikuti Pulau Sumatera sebesar 22,14 persen; Pulau Kalimantan sebesar 8,15 persen; Pulau Sulawesi sebesar 6,95 persen; Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,71 persen; serta Pulau Maluku dan Papua sebesar 2,62 persen.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pada kuartal I-2025, pertumbuhan ekonomi secara spasial di beberapa kelompok 

provinsi tercatat mengalami penguatan. 

"Kelompok provinsi yang mencatat penguatan 

pertumbuhan (y-on-y) adalah Pulau Sulawesi yang tumbuh sebesar 6,40 persen, tertinggi di 

Indonesia; diikuti oleh Pulau Jawa sebesar 4,99 persen; dan Pulau Sumatera sebesar 4,85 

persen," katanya di Jakarta Senin (5/5/2025).

Sementara itu, kelompok provinsi di Pulau Kalimantan mencatat pertumbuhan sebesar 

4,32 persen; Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3,12 persen; serta kelompok provinsi di 

Pulau Maluku dan Papua yang tumbuh sebesar 1,69 persen.

Seperti diketahui, ekonomi Indonesia kuartal I-2025 terhadap triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,87 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,52 persen. 

Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,78 persen.

Dia menyebut, ekonomi Indonesia kuartal I-2025 terhadap kuartal IV-2024 terkontraksi sebesar 0,98 persen (q-to-q). "Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Pendidikan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 8,45 persen," tuturnya. 

Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 39,89 persen.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement