Moskow secara langsung menyalahkan Kiev, dan khususnya intelijen militer Ukraina, atas insiden tersebut. Rusia menyebut ledakan itu sebagai "serangan teroris". Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah dia memerintahkan pengeboman Jembatan Crimea.
Moskow menyatakan serangan di jembatan itu hanyalah upaya terbaru Ukraina merusak infrastruktur sipil Rusia. Serangan itu mendorong Rusia meningkatkan kampanye pengebomannya terhadap Ukraina, dengan sasaran infrastruktur kritis dan target militer.
Dinas Keamanan Federal Rusia mengatakan serangan itu diatur oleh intelijen militer Ukraina. Ledakan itu menghancurkan satu bagian jembatan jalan, menghentikan sementara lalu lintas melintasi Selat Kerch. Ledakan itu juga menghancurkan beberapa tanker bahan bakar di kereta yang sedang bergerak menuju Semenanjung Krimea.
Rusia pada tahun 2014 mencaplok Krimea, yang sebelumnya dialihkan dari Soviet Rusia ke Soviet Ukraina pada tahun 1954 oleh pemimpin Uni Soviet pada saaat itu Nikita Khruschev; Rusia lalu mengklaim wilayah tersebut pada tahun 1994 pasca runtuhnya Uni Soviet.
(DKH)