sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Raksasa Properti China Vanke Catat Rugi Rp22 Triliun pada Paruh Pertama 2024

News editor Wahyu Dwi Anggoro
02/09/2024 13:38 WIB
Perusahaan pengembang China Vanke mengumumkan kerugian dalam jumlah besar pada paruh pertama 2024 di tengah krisis properti dan lesunya aktivitas ekonomi.
Raksasa Properti China Vanke Catat Rugi Rp22 Triliun pada Paruh Pertama 2024. (Foto: MNC Media)
Raksasa Properti China Vanke Catat Rugi Rp22 Triliun pada Paruh Pertama 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan pengembang China Vanke mengumumkan kerugian dalam jumlah besar pada paruh pertama 2024 di tengah krisis properti dan lesunya aktivitas ekonomi.

Dilansir dari AFP pada Senin (2/9/2024), Vanke mencatat kerugian sebesar 9,9 miliar yuan China, setara dengan Rp22 triliun, pada semester I-2024. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan awal yakni sekitar 7-9 miliar yuan China.

Vanke adalah pengembang terbesar kedua di China tahun lalu dalam hal penjualan, menurut firma properti CRIC.

"Butuh waktu untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dalam membeli rumah," kata perusahaan.

Perusahaan tersebut sebagian dimiliki Pemerintah Kota Shenzhen yang terletak di selatan China. Pasar real estat Negeri Tirai Bambu tersebut tengah menghadapi krisis berkepanjangan, dengan beberapa pengembang di ambang kebangkrutan dan harga properti yang anjlok.

Lembaga pemeringkat Moody's sekali lagi menurunkan peringkat kredit Vanke satu tingkat menjadi B1, yang menandakan bahwa statusnya sangat spekulatif. 

Kemunduran ini menjadikan Vanke sebagai pengembang terbaru yang terancam default, setelah Evergrande dan Country Garden.

Dalam upaya untuk menghidupkan kembali sektor properti, pihak berwenang telah memperkenalkan berbagai insentif. Namun, upaya tersebut sejauh ini hanya berdampak kecil. Kota-kota besar China mengalami penurunan harga real estat lagi pada Juli, yang menunjukkan bahwa permintaan masih lemah. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement