IDXChannel - Perusahaan pengembang China Vanke mengumumkan kerugian dalam jumlah besar pada paruh pertama 2024 di tengah krisis properti dan lesunya aktivitas ekonomi.
Dilansir dari AFP pada Senin (2/9/2024), Vanke mencatat kerugian sebesar 9,9 miliar yuan China, setara dengan Rp22 triliun, pada semester I-2024. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan awal yakni sekitar 7-9 miliar yuan China.
Vanke adalah pengembang terbesar kedua di China tahun lalu dalam hal penjualan, menurut firma properti CRIC.
"Butuh waktu untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dalam membeli rumah," kata perusahaan.
Perusahaan tersebut sebagian dimiliki Pemerintah Kota Shenzhen yang terletak di selatan China. Pasar real estat Negeri Tirai Bambu tersebut tengah menghadapi krisis berkepanjangan, dengan beberapa pengembang di ambang kebangkrutan dan harga properti yang anjlok.