Raka Dwi Novianto
"Tetapi dengan pembangunan ini. Iseng iseng saya berhitung berapa sih revenuenya berapa dan paling penting buat kita, buat presiden adalah penerimaan negara baik pusat dan di daerah seperti apa," kata Jokowi.
Dia menambahkan, hitung-hitungan penerimaan negara masuk kira-kira Rp80 triliun dari PT Freeport Indonesia, baik berupa deviden royalti, pph badan, pph karyawan, pajak untuk daerah, bea keluar, pajak ekspor.
"Semuanya kira-kira angkanya seperti itu. Ini angka yang sangat besar sekali. Kalau hanya satu perusahaan, tadi pagi saya juga buka smelter di Sumbawa, dua perusahaan, tiga perusahaan, empat perusahaan, lima perusahaan, enam perusahaan, penerimaan negara kita akan semakin besar dan semakin meningkat, dibanding apabila kita hanya mengekspor raw material atau mengekspor bahan mentah saja," katanya.
Jokowi menekankan, pembangunan smelter PT Freeport Indonesia tersebut merupakan usaha untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju yang mengolah sumber daya alamnya sendiri dan tidak mengeksporm
"Sekali lagi mentahan atau raw material dan ini akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar. Tadi sudah disampaikan oleh pak dirut dan ini merupakan pelaksanaan dari gagasan yang sering kita sampaikan mengenai hirilisasi yang merupakan pondasi ekonomi baru Indonesia yang tidak bertumpu pada konsumsi domestik, karena GDP growth kita bertumpu pada konsumsi domestik," katanya.
"Tetapi kita ingin beralih gdp growth kita bertumpu pada produksi, produktivitas dari perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun swasta," kata dia.
