IDXChannel - Mata uang Rusia rubel anjlok tajam dalam beberapa pekan ke belakang. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk panik.
Dilansir dari AFP pada Jumat (29/11/2024), pekan ini, rubel jatuh ke level terlemah sejak Maret 2022.
Mata uang tersebut telah turun tajam setelah Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi kepada sejumlah bank Rusia yang terlibat dalam perdagangan luar negeri, termasuk Gazprombank.
"Situasinya terkendali. Tentu saja tidak ada alasan untuk panik," kata Putin kepada wartawan di Kazakhstan.
Bank sentral Rusia telah menghentikan pembelian mata uang asing dalam upaya untuk menopang rubel, yang dulu diperdagangkan sekitar 75-80 terhadap dolar AS sebelum perang dengan Ukraina.