"Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarkis, intimidasi serta represi," katanya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memandang jabatannya sebagai menteri keuangan merupakan tugas negara harus dilakukan dengan amanah, jujur, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan tidak korupsi.
"Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom, empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat, karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia," tuturnya.
Sri Mulyani juga mengapresiasi masyarakat, termasuk guru, dosen, mahasiswa, media massa, hingga pelaku usaha yang memberikan masukan, nasihat, kritikan, sindiran, bahkan makian kepadanya. Dia juga berterima kasih atas doa dan semangat kepada pemerintah untuk terus berbenah.
"Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik.