IDXChannel - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bakal memproduksi rudal jarak menengah yang sebelumnya dilarang. Wacana ini muncul untuk memperingati Amerika Serikat (AS) yang menerbangkan drone di Laut Hitam.
Melansir Rfi, Seruan untuk meningkatkan persenjataan militer Rusia muncul beberapa hari setelah Moskow menuding Washington atas serangan Ukraina di semenanjung Krimea yang dianeksasi. Menurut pemerintah Rusia, serangan itu menggunakan rudal ATACMS yang dilengkapi dengan munisi tandan yang dipasok AS, dan menewaskan empat orang.
Rusia telah berjanji akan memberikan tanggapan keras terhadap apa yang mereka sebut sebagai peningkatan keterlibatan AS dalam konflik tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada para pejabat tinggi keamanannya, Putin mengatakan Rusia perlu mulai memproduksi rudal yang sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian Perang Dingin yang sekarang sudah tidak berlaku lagi.
Putin mengatakan AS baru-baru ini mengirim rudal jarak menengah yang mampu menyerang sasaran pada jarak 500 hingga 5.500 kilometer (300-3.400 mil) ke Denmark untuk latihan.