“Kita perlu bereaksi terhadap hal ini dan mengambil keputusan tentang apa yang harus kita lakukan selanjutnya dalam bidang ini. Tampaknya kita perlu mulai memproduksi sistem serangan ini. Dan kemudian, berdasarkan realitas situasi sebenarnya, buatlah keputusan tentang di mana akan mengerahkan mereka demi keamanan kita,” kata Putin dikutip dari Rfi.
Rudal semacam itu, mampu membawa hulu ledak nuklir, sebelumnya dilarang berdasarkan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF). Tetapi Washington mengakhiri perjanjian tersebut pada tahun 2019, dan menyalahkan Rusia karena tidak mematuhi ketentuan-ketentuannya. Saat itu, Putin mengatakan Rusia akan tetap berpegang pada moratorium produksi.
Awal pekan ini, Moskow memanggil duta besar AS Lynne Tracy untuk memperingatkan konsekuensi setelah Moskow menuduh AS telah memprogram dan memberikan data untuk rudal yang menargetkan Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
(DKH)