Kesepakatan itu tidak mewajibkan Moskow untuk membela Teheran namun saat itu Moskow membicarakannya.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Ria Novosti, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mencatat bahwa perjanjian tersebut memberikan perhatian khusus pada penguatan koordinasi demi kepentingan perdamaian dan keamanan di tingkat regional dan global. "Juga adanya keinginan Moskow dan Teheran untuk kerja sama yang lebih erat dalam hal keamanan dan pertahanan," ujarnya.
Dalam enam bulan terakhir, Moskow telah kehilangan satu sekutu utamanya di Timur Tengah, Bashar al-Assad. Setelah pemimpin Suriah itu digulingkan Desember lalu, ia ditawari suaka di Rusia. Prospek perubahan rezim di Iran dan pikiran kehilangan mitra strategis lain di kawasan itu akan menjadi perhatian utama Moskow.
Mengomentari perkembangan di Timur Tengah pada hari Selasa, Moskovsky Komsomolets menyimpulkan dalam politik global saat ini, perubahan besar sedang terjadi dan akan memengaruhi kehidupan di negara Rusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Vladimir Putin akan menghabiskan sebagian besar minggu ini di St Petersburg di mana kota imyang menjadi tuan rumah Forum Ekonomi Internasional tahunan. Acara itu pernah dijuluki "Davos-nya Rusia", tetapi label itu tidak berlaku lagi sekarang.