Asep menjelaskan klub dengan inisial Y itu melakukan suap untuk pengaturan skor sejak 2018. Namun suap sempat terhenti pada 2020-2021, sebab pada periode itu tak ada pertandingan bola akibat Covid-19. Kemudian pada 2021 klub Y kembali melakukan suap.
"Dalam beberapa pertandingan memang klub Y ini menang. Kecuali satu, dan naik untuk ke Liga 1. Kalau enggak salah dari delapan itu satu yang kalah. Tapi dari tujuh itu menang semua," ucapnya.
Hingga saat ini, kata Asep, Klub Y masih masuk di Liga 1. Kendati demikian, pihaknya akan terus mengusut kasus tersebut hingga ke akarnya. "Masih kita dalami, kan penyandang dananya sudah ditetapkan tersangka. Nanti kita cari ke atas lagi," pungkasnya.
(FRI)