Untuk itu, Gans menyebut pentingnya mendapatkan konsesi dari AS, terlebih Presiden AS Donald Trump ingin menerapkan tarif tambahan untuk produk farmasi dari Singapura.
Selain farmasi, ekspor Chip juga jadi perhatian. Sebab, pada Februari 2025, ada tiga orang di Singapura didakwa atas tuduhan penipuan terkait pembelian server diduga mengandung chip Nvidia yang dikirim ke Malaysia. Kasus ini menunjukkan ketatnya perhatian terhadap pengendalian teknologi canggih.
Saat ini, Singapura menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat. Singapura tetap dikenai tarif 10 persen untuk beberapa produk meski perjanjian perdagangan bebas dengan AS. Pemerintah bahkan memperingatkan kemungkinan resesi dan meningkatnya angka pengangguran di tengah ketidakpastian global.
(Ibnu Hariyanto)