"Kami menghimbau warga untuk tidak keluar kecuali jika perlu," kata Chen.
"Sejauh ini, Kaohsiung telah mencatat 356 kasus bencana, sebagian besar berupa pohon tumbang dan papan reklame jatuh," katanya.
Selain melumpuhkan aktivitas ekonomi dan pendidikan, Topan Krathon juga mengganggu lalu lintas dan menyebabkan mayoritas penerbangan ditangguhkan atau dibatalkan.
Di seluruh Taiwan, hampir 10.000 orang telah dievakuasi. Topan Krathon telah menyebabkan tanah longsor dan banjir, serta merusak rumah dan jalan di beberapa daerah saat bergerak melintasi Taiwan.
Taiwan terbiasa dengan badai tropis yang sering terjadi dari Juli hingga Oktober, tetapi para ahli mengatakan perubahan iklim telah meningkatkan intensitasnya, yang menyebabkan hujan lebat, banjir bandang, dan hembusan angin kencang.
Pada Juli, Gaemi menjadi topan terkuat yang menerjang daratan Taiwan dalam delapan tahun, menewaskan sedikitnya 10 orang, melukai ratusan orang, dan memicu banjir besar di Kaohsiung. (Wahyu Dwi Anggoro)