Enam wilayah itu, dipilih karena dinilai sebagai lokasi yang menghasilkan NRW paling tinggi ketimbang lainnya dengan angka sekitar 44 persen hingga 93 persen per April 2023.
"Andai (penggantian pipa di 6 lokasi, red) ini bisa selesai, kita berharap tetap di belasan persen. enggak apa2 di bawah 20 persen. Itu akan berkurang dari 46,7 persen," ucap Arief.
"Nah, enam (wilayah) ini dampaknya masih kecil, mungkin cuma 1 persen dari total. Tapi, kita akan punya lesson learn yang akan kita copy paste (ke wilayah lain)," katanya menambahkan.
Arief juga menyebut, perbaikan pipa-pipa bocor tidak bisa dilakukan secara serentak di semua wilayah. Selain membutuhkan biaya yang besar, proyek pengerjaannya juga akan mengganggu aktivitas warga.
"Kita enggak kerjakan dari top down. Karena kalau semua pipa diganti, investasinya luar biasa besar. Lalu bisa dibayangkan jika kita kerjakan penambahan pipa 7.000 kilometer, yang satu 12.000 kilometer kita perbaiki. itu kayak apa Jakarta chaos-nya?," ucap Arief.