Selain itu, TransJakarta juga menyiagakan armada bus cadangan apabila dibutuhkan.
“Kita masih punya cadangan armada 10 persen. Biasanya kita gunakan untuk perawatan dan perbaikan, maintenance di bengkel. Tapi kalau dengan kondisi seperti ini, kita akan keluarkan,” ujar Joseph.
Dengan cadangan 10 persen itu, lanjut Joseph, diharapkan kekosongan terkait layanan transportasi bisa ditangani dengan baik. Selain itu, TransJakarta juga akan menunda implementasi SPLIT atau pengendapan bus setelah lewat jam sibuk pagi hari.
“Pada jam-jam off peak bisanya di jam 09.00-16.00 WIB bisanya bus-bus itu kita pulangkan (SPLIT). Kalau aksi penyampaian pendapat berlangsung di jam-jam itu, pastinya tidak akan kita lakukan penundaan SPLIT untuk memastikan layanan tetap tersedia,” kata Joseph.
Sebelumnya, kelompok massa pengemudi ojek online (Ojol) dan kurir se-Jabodetabek bakal melakukan aksi demonstrasi di sejumlah titik di Jakarta, seperti Istana Merdeka hingga kantor penyedia layanan ojol pada Kamis (29/8).