sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Trump Beri Hamas 3-4 Hari untuk Jawab Proposal Perdamaian Gaza

News editor Wahyu Dwi Anggoro
01/10/2025 10:15 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi Hamas waktu tiga atau empat hari untuk menerima proposal perdamaian di Jalur Gaza.
Trump Beri Hamas 3-4 Hari untuk Jawab Proposal Perdamaian Gaza. (Foto: White House)
Trump Beri Hamas 3-4 Hari untuk Jawab Proposal Perdamaian Gaza. (Foto: White House)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi Hamas waktu tiga atau empat hari untuk menerima proposal perdamaian di Jalur Gaza.

Dilansir dari France24 pada Rabu (1/10/2025), Trump awal pekan ini mengumumkan proposal perdamaian yang mencakup 20 poin.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan dukungannya. Otoritas Palestina juga menyambut baik rencana itu.

Proposal itu juga didukung banyak negara, termasuk Arab Saudi, Qatar, Turki, Mesir, Yordania, Pakistan, Indonesia, China, dan Rusia.

"Ini demi kebaikan mereka sendiri," kata Trump dalam pertemuan dengan petinggi militer AS.

"Konsekuensinya berat jika mereka menolak," ujarnya.

Rencana Trump menyerukan antara lain gencatan senjata, pembebasan sandera oleh Hamas dalam waktu 72 jam, pelucutan senjata militan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.

Rencana ini akan diikuti oleh otoritas transisi pascaperang yang dipimpin oleh Trump sendiri.

Sejumlah sumber di Palestina mengatakan, Hamas sedang melakukan diskusi internal mengenai proposal Trump tersebut. Prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari.

"Masih terlalu dini untuk membicarakan tanggapan, tetapi kami optimistis," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar.

Proposal Trump menuntut agar militan Hamas sepenuhnya dilucuti senjatanya dan dikeluarkan dari peran-peran di pemerintahan di masa mendatang, tetapi mereka yang setuju untuk hidup berdampingan secara damai akan diberikan amnesti.

Rencana ini juga akan mencakup penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza setelah hampir dua tahun perang. Namun, dalam sebuah video setelah konferensi pers Trump, Netanyahu mengatakan militer Israel akan tetap berada di sebagian besar wilayah Jalur Gaza, dan mengklaim ia tidak menyetujui berdaulatnya negara Palestina selama pembicaraannya dengan Trump di Washington.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang berhaluan sayap kanan ekstrem, anggota penting pemerintahan koalisi Netanyahu, mengecam rencana tersebut sebagai kegagalan diplomatik yang besar. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement