Menurutnya, seorang chef bersertifikasi pasti memahami risiko keamanan pangan dan tidak akan sembarangan dalam menyajikan makanan.
"Kalau dia seorang chef yang bersertifikasi, dia paham ini, dia tidak akan berani untuk masak lebih cepat. Kan ini dalam tanda kutip kemalasan, saya masak dululah, nanti dibaginya, kan gak apa-apa gitu. Mikirnya mungkin selama ini mereka suka makan di rumah makanan lebih dari 12 gak kenapa-kenapa," katanya.
Naniek mengungkap bahwa terjadi kekeliruan di lapangan, di mana beberapa pihak menganggap makanan bisa tetap aman disajikan dalam waktu lama seperti di rumah.
Padahal menurutnya, di rumah makanan bisa dipanaskan ulang sehingga bisa lebih aman dari risiko.
Kendati demikian, Naniek mengakui bahwa BGN juga turut bertanggung jawab atas kejadian ini karena lemahnya pengawasan terhadap mitra pelaksana program MBG.
"Kita akui, BGN juga salah. Kita gak mai menyalahkan siapa-siapa. Tapi mitra juga tidak melakukan pengawasan. Jadi ini SOP yang pertama, yang salah di sini,” katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)