IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sejumlah wilayah di Indonesia mengalami krisis air. Itu lantaran cekungan air tanah (CAT) sejumlah daerah masuk kategori rawan dan krisis, bahkan beberapa masuk kategori rusak.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan daerah yang alami rawan cadangan air tanah di antaranya Lampung, Karanganyar, Boyolali, Yogyakarta. Untuk kategori kritis seperti Sumatera, Palangkaraya, Banjarmasin, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Denpasar.
“Contoh untuk kondisi yang kritis ini ada beberapa daerah seperti di daerah Palangkaraya cadangan air tanah ini termasuk kritis,” ujar Yuliot saat peluncuran izin air tanah di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).
“Di Banjarmasin itu juga termasuk kritis, untuk di Jawa Timur dan Jawa Tengah itu sebagian juga kondisi kritis, dan juga di daerah Denpasar, dan juga di daerah Tabanan itu termasuk kritis,” tambahnya.
Adapun, kawasan yang alami kerusakan cadangan air tanah di antaranya DKI Jakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Tangerang, Bandung, Soreang, Pekalongan, hingga Pemalang,
“Sementara ada beberapa daerah di Jawa Barat, Jakarta itu termasuk daerah yang kondisinya adalah cadangan air tanahnya rusak,” tutur dia.
Langkah proteksi harus dilakukan agar pasokan air tanah tetap terpenuhi. Langkah ini sekaligus memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan industri.
Menurutnya, jika tidak ada upaya proteksi dan penataan dengan baik, maka akan berdampak buruk bagi keberlanjutan ekosistem lingkungan di masa mendatang.
“Kalau kita tidak melakukan penataan dengan baik, maka kondisi lingkungan itu akan terjadi penurunan, dengan terjadinya penurunan justru rawan terhadap bagaimana keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan,” ujar Yuliot.
Menurut dia, perlu ada perhatian terhadap zona-zona yang memiliki persediaan air tanah. Sebab, berapa daerah di Indonesia termasuk zona kritis.
“Seperti di daerah Sumatera, jumlah cadangan air tanah berdasarkan cekungan itu ada 65,” ujar dia.
(Febrina Ratna)