sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wapres Ingin Jalur Rempah Maluku Utara Jadi Warisan Budaya UNESCO

News editor Binti Mufarida
11/05/2023 11:15 WIB
Wapres Ma'ruf Amin menegaskan, jalur rempah Maluku Utara harus diperjuangkan menjadi warisan budaya UNESCO pada 2024.
Wapres Ingin Jalur Rempah Maluku Utara Jadi Warisan Budaya UNESCO. (Foto MNC Media)
Wapres Ingin Jalur Rempah Maluku Utara Jadi Warisan Budaya UNESCO. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan, jalur rempah Maluku Utara harus diperjuangkan menjadi warisan budaya UNESCO pada 2024.

Hal ini diungkapkan Wapres saat menghadiri seminar nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia-Enrique Maluku, di Kantor Walikota Tidore Kepulauan, Jl. Sultan Mansyur No. 1, Kec. Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Kamis (11/5/2023).

“Saya mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi memperjuangkan agenda Jalur Rempah sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 2024,” kata Wapres dalam sambutannya.

Dalam konteks itu, Wapres mengatakan, wilayah Maluku Utara adalah bagian penting dari perjalanan sejarah Jalur Rempah Nusantara. “Saya ingin menegaskan, bahwa Maluku Utara adalah Titik Nol dari Jalur Rempah Dunia,” tegasnya.

Apalagi, kata Wapres, jauh sebelum Indonesia muncul sebagai sebuah nama bangsa dan negara, telah dikenal sebagai Nusantara. Dengan berbagai anugerah sumber daya alam yang melimpah, tak terkecuali kekayaan rempah, Nusantara telah menarik pedagang dari berbagai penjuru, bahkan sebelum bangsa Eropa menginjakkan kaki di Nusantara.

“Literatur kuno mencatat bahwa peran rempah Nusantara telah membentuk peradaban dunia sejak ribuan tahun lampau,” katanya.

Lebih lanjut, Wapres mengungkapkan peneliti menemukan segenggam cengkeh pada wadah keramik yang terbakar di gurun pasir Suriah, di tepi sungai Efrat, pada era Raja Yadihk-Abu, tahun 1721 Sebelum Masehi. Padahal, cengkeh adalah tanaman asli yang tumbuh di Kepulauan Maluku.

“Hal tersebut membuktikan adanya aktivitas perdagangan yang bermula dari Nusantara. Dalam perkembangannya, jalur perdagangan rempah semakin ramai, hingga disebut sebagai jalur rempah,” kata Wapres.

Wapres pun mengatakan, melalui jalur rempah pula, agama-agama seperti Hindu, Buddha, dan Kristen, masuk ke Nusantara, tak terkecuali Islam yang dibawa oleh para pedagang Arab dan India.

“Para sejarawan menduga Islam yang pertama kali masuk melalui wilayah Barus di Sumatra, kemudian mencapai daerah yang disebut Moloko Kie Raha, yaitu daerah dengan empat gunung, yaitu Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo,” katanya.

Pada kesempatan itu, Wapres menuturkan, seminar ini menegaskan bahwa Maluku Utara dan Nusantara memiliki peran strategis dalam lintasan sejarah peradaban dunia di masa lalu, dan saya yakin, Maluku Utara akan dapat tumbuh menjadi pusat gravitasi ekonomi global dan kawasan Indo-Pasifik di masa depan.

“Saya harapkan Seminar ini menghasilkan saran dan masukan yang komprehensif kepada Pemerintah, guna memperkuat Jalur Rempah Nusantara sebagai jalan peradaban,” pungkasnya.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement