sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wapres Pastikan Awasi Sindikat Perdagangan Orang di Balik Pengungsi Rohingya

News editor Binti Mufarida
18/12/2023 15:39 WIB
Wapres, Ma’ruf Amin, memastikan pemerintah mewaspadai sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dibalik kedatangan pengungsi Rohingya.
Wapres Pastikan Awasi Sindikat Perdagangan Orang di Balik Pengungsi Rohingya. (Foto: MNC Media)
Wapres Pastikan Awasi Sindikat Perdagangan Orang di Balik Pengungsi Rohingya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, memastikan pemerintah mewaspadai sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dibalik kedatangan pengungsi Rohingya.

“Menurut informasi itu ada ada TPPO juga. Nah ini yang harus dicegah jangan sampai nanti ke depan menjadi masalah yang berlanjut,” kata Wapres usai menghadiri acara Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional Tahun 2023, di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Wapres pun mengatakan saat ini terus melakukan koordinasi dengan UNHCR untuk mencari tempat bagi pengungsi Rohingya jangan sampai mengganggu masyarakat. “Yang ada tentu ditangani dengan bekerjasama dengan UNHCR, kemudian mencari tempat-tempat yang tepat. Jangan sampai mengganggu masyarakat sekitar,” ujarnya.

“Kemungkinan terjadinya adanya usaha untuk mendatangkan oleh sindikat TPPO yang diduga ada di belakang kedatangan Rohingya itu, kita akan mewaspadai itu,” sambungnya.

Lebih lanjut, Wapres mengatakan pemerintah menampung sementara pengungsi Rohingya merupakan atas dasar kemanusiaan. “Iya ini kan pemerintah tentu ini atas dasar kemanusiaan ya menampung. Tetapi tentu ini juga memerlukan biaya besar ya, karena itu kita berkoordinasi dengan UNHCR yang punya tanggung jawab.”

Wapres pun mengungkapkan saat ini pemerintah mempelajari tujuan pengungsi Rohingya ke Indonesia. Mengingat, Indonesia sebenarnya bukan negara tujuan tapi hanya semacam transit bagi pengungsi Rohingya.

“Selain itu kita juga mulai mempelajari kenapa mereka datang ke sini ya. Kan Indonesia bukan tujuan, negara tujuan, Saya kira itu, tapi negara semacam transit sementara,” katanya.

(FRI)  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement