"Insya Allah perang akan berakhir, bukan demi kita tetapi demi anak-anak muda kita yang tidak bersalah, mereka menjadi martir dan sekarat karena kelaparan," katanya kepada AFP.
"Kami tidak bisa membeli apa pun karena harga makanan yang tinggi. Kami di sini dalam ketakutan, teror, dan kematian," katanya.
Di sisi lain, warga Palestina lainnya menghawatirkan pemerintahan Trump di AS. Trump dikenal memiliki hubungan dekat dengan Israel.
"Keputusannya dapat lebih menguntungkan kepentingan politik Israel daripada kepentingan Palestina," kata Samir Abu Jundi, seorang pria berusia 60 tahun dari Tepi Barat. (Wahyu Dwi Anggoro)