“Tetapi kematian akibat clade 1 lebih tinggi. Akan baik kalau kita diinformasikan tentang galur ”clade” apa yang ditemui pada kasus-kasus negara kita sekarang ini,” jelasnya.
Untuk saat ini, lanjut Prof Tjandra berlum ada kasus cacar monyet pada anak di Indonesia. Data dunia menunjukkan bahwa hanya 1,3% kasus mpox yang usianya di bawah 18 tahun, dan dari 335 data yang ada maka ada 1 anak yang meninggal dunia serta 14% masuk dirawat di rumah sakit.
Beruntungnya saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mulai memberikan vaksin cacar monyet. Prof Tjandra berharap agar pemberikan vaksin ini diinformasikan ke masyarakat secar luas.
“Secara umum di dunia setidaknya ada dua jenis vaksin cacar monyet. Pertama adalah PEPV atau post exposure prevention vaccine yang diberikan pada mereka yang diduga tertular atau kontak erat, dan jenis ke dua adalah PPV atau primary prevention vaccine yang diberikan pada kelompok risiko tinggi,” tutupnya.
(SAN)