"Berbagai upaya dilakukan KBRI Tokyo untuk mendapat informasi terkait kondisi WNI terdampak termasuk melakukan kerja sama dengan otoritas setempat dan perusahaan tempat WNI terdampak bekerja," tutur Heri.
Dari data sementara, Kamis (11/1/2024), WNI yang masih tinggal di lokasi penampungan berjumlah 13 orang. Delapan orang di antaranya berada di Animizu dan lima lagi di Kanazawa.
Mereka umumnya tinggal di lokasi tempat mereka bekerja yang disediakan perusahaan. Sebelumnya, sebanyak 183 orang WNI terdampak akibat Gempat Ishikawa tersebar di 9 titik penampungan sementara di Ishikawa.
Gempa berkekuatan magnitudo 7.6 skala Jepang (Shindo Scale) melanda Prefektur Ishikawa, Jepang pada Senin (1/1/2024) pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB. Gempa juga dirasakan di wilayah Prefektur Niigata, Toyama, Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita. Gempa juga menyebabkan gelombang tsunami di sejumlah wilayah.
Hingga Kamis (11/1/2024), sejumlah media Jepang memberitakan gempa tersebut telah menelan 206 korban tewas dan 52 orang masih belum ditemukan. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengkonfirmasi bahwa tidak terdapat korban jiwa dari WNI.