Ia menyebut China mungkin khawatir bahwa mereka tidak memiliki akses yang dapat diandalkan untuk memengaruhi kebijakan Trump.
Adapun selama masa jabatan pertama Trump, China disebut sebagai "pesaing strategis". Namun, hubungan kedua negara memburuk ketika eks presiden itu menyebut Covid sebagai "virus dari China" selama pandemi.
Sementara itu, selama masa jabatan Biden, hubungan AS-China terlihat bergejolak. Termasuk kisah balon mata-mata dan unjuk kekuatan militer China di sekitar Taiwan yang dipicu oleh kunjungan seorang pejabat senior AS.
Biden pada hari Sabtu mengakui selalu ada ketidaksepakatan dengan Xi Jinping, tetapi menambahkan bahwa diskusi antara dirinya dan pemimpin China tersebut telah berlangsung secara terbuka dan jujur.
Biden dan Joe Biden telah mengadakan tiga pertemuan tatap muka selama masa Biden di Gedung Putih, termasuk pertemuan penting pada tahun lalu di San Francisco di mana kedua negara mencapai kesepakatan untuk memerangi narkotika dan perubahan iklim.
Namun, Gedung Putih Biden juga melanjutkan tarif dagang era Trump. Pemerintah Biden turut memberlakukan bea masuk pada Mei yang menargetkan mobil listrik, panel surya, dan baja China.
Biden juga memperkuat aliansi pertahanan di seluruh Asia dan Pasifik untuk melawan meningkatnya ketegasan China di kawasan tersebut. Presiden yang akan lengser itu juga mengatakan AS akan membela Taiwan jika negara itu diserbu oleh China.
(Febrina Ratna)