Sebab, jika Indonesia terlambat untuk menerapkan konsep tersebut, maka konsekuensinya kapal-kapal yang berangkat dari green and smart port, enggan bersandar di pelabuhan yang tidak menerapkan konsep yang sama.
"Kita menyiapkan pelabuhan green and smart itu dalam rangka kedepannya, negara lain juga akan menerapkan green port, kalau itu sudah terjadi, kita tidak siap, maka akan berdampak pada pelabuhan kita yang tidak dapat disandari oleh kapal dari green port," kata dia.
Selain itu, kata dia, penerapan konsep smart port juga efektif untuk menekan biaya logistik. Karena beberapa pekerjaan sudah bisa dilakukan dengan mesin atau tanpa tenaga manusia.
"Smart port ini juga akan berdampak pada biaya logistik yang semakin bisa ditekan. Misalnya ke depan sudah tidak ada lagi yang namanya kontainer turun, masih pakai driver, dia sudah bisa jalan sendiri," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)