Ia aktif dalam organisasi kepanduan Hizbul Wathan dan pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Sinar.
Setelah lulus dari Mualimin, Buya Syafii Maarif berangkat ke Lombok memenuhi permintaan Konsul Muhammadiyah untuk menjadi guru di Lombok.
Selain itu, ia pernah menjadi guru honorer di Baturetno dan Solo.
2. Redaktur Suara Muhammadiyah
Setelah menjadi guru, Buya Syafii Maarif melanjutkan kuliah di Universitas Cokroaminoto Surakarta dan melanjutkan ke Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP.
Di masa itu, Buya Syafii Maarif pernah menjadi redaktur Suara Muhammadiyah.
Ia juga pernah menjadi anggota Persatuan Wartawan Indonesia.
3. Ketua Umum PP Muhammadiyah
Sepak terjang Buya Syafii Maarif juga pernah menjadi Ketua PP Muhammadiyah menggantikan Amien Rais pada 1998.