Sebagai langkah antisipasi ke depan, kata Lukman, Kemenhub telah melakukan koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom.
Dia juga memastikan bahwa 376 penumpang jemaah haji kloter 33 Debarkasi Surabaya tersebut selamat dan aman. Sebelumnya, pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Banadara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom. Keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa dalam laporannya menjelaskan, penanganan darurat (emergency treatment) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
"Setelah pesawat mendarat di Bandara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi)," ujar Asri.
Asri menambahkan pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang telah selesai dilakukan dan dilanjutkan pemeriksaan pesawat secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandara.