Dana dari sukuk ini akan difokuskan untuk pembiayaan proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan, termasuk kegiatan yang ramah lingkungan dan berdampak sosial positif.
“Penggunaannya karena ini konteksnya keuangan berkelanjutan, itu memang portofolio yang berkelanjutan SDG. Jadi untuk portofolio-portofolio yang sustainability finance,” lanjut Bob.
Sebagai informasi, pada 2024, BSI telah menerbitkan sustainability sukuk senilai Rp3 triliun yang terbagi dalam tiga seri dengan tenor 1, 2, dan 3 tahun. Imbal hasil yang ditawarkan berkisar antara 6,40–7,20 persen.
Minat investor saat itu sangat tinggi, dengan permintaan mencapai sekitar Rp9 triliun, atau tiga kali lipat dari target. Dana tersebut digunakan untuk mendanai proyek yang masuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Sosial (KUBS).
(Febrina Ratna Iskana)