"Apakah ada rencana lain seperti misalnya buyback atau rencana lainnya, yang kalau tidak ada dimungkinkan pembayaran payout ratio sesuai dengan kebijakan dividen yang bank miliki," ujar Fachmy.
Sepanjang semester I-2025. BTPN Syariah mencatat laba bersih sebesar Rp644 miliar, tumbuh 16,6 persen dengan penyaluran pembiayaan mencapai Rp10,14 triliun. Rasio keuangan juga tetap kuat dengan Return on Asset (RoA) sebesar 7,6 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 54,5 persen, jauh di atas rata-rata industri perbankan.
"Tentang bagaimana pertumbuhan laba bersih tahun 2025, melihat kinerja semester satu ini, kita optimistis bahwa seharusnya kita bisa mencapai angka double digit untuk pertumbuhan laba bersih di tahun 2025 ini," ujarnya.
Fachmy menjelaskan pada 2025, BTPN Syariah akan menjalankan tiga rencana besar. Pertama, perseroan akan meningkatkan dan menguatkan performa dari pembiayaan ultra mikro. Kedua, rencana terkait sinergi dengan bank induk. Ketiga, BTPN Syariah meningkatkan nasabah dari ultra mikro masuk ke segmen di atasnya atau individual financing.
(Rahmat Fiansyah)