Marwan mengatakan meskipun dari pemerintah Indonesia untuk haji telah dipersiapkan dengan matang, namun keputusan boleh atau tidak memberangkatkan jamaah haji ada di tangan Saudi.
“Karena itu dalam kategori kewajiban kita dalam persiapan sebetulnya tidak ada yang salah. Maka keputusan Saudi atau yang terkait di dalam kepastian boleh kita memberangkatkan Jamaah itu dari pihak Saudi ya, tentu tidak bisa kita putuskan, keputusannya di sana,” katanya.
Oleh karena itu, Marwan mengatakan bahwa telah ada 20 negara yang dilarang masuk dan 11 yag diizinkan masuk ke Saudi bukan dalam konteks haji. “Maka karena itu, bila kita menyebutkan bahwa informasi dua hari lalu dari 20 Negara yang dilarang masuk, di izinkan 11,” kata Marwan.
“Sebetulnya tidak ada kaitan dengan kesempatan menunaikan ibadah haji, itu untuk mengunjungi Saudi. Maka itu sebetulnya keliru kalau ada pendapat mengatakan bahwa kita sudah tidak diberi, sudah dilarang nih, bagaimana. Menurut saya itu tidak ada kaitannya,” tambahnya.
Marwan pun meminta pemerintah tidak usah menunggu putusan dari Arab Saudi untuk memutuskan akan memberangkatkan jamaah haji. “Karena itu, bila saya membaca apa yang dilakukan oleh Dirjen Haji dalam persiapan- persiapan itu sebetulnya sudah maksimal. Menurut saya sudah ada langkah yang perlu kita hitung dan kaji, tidak lagi menunggu kepastian Saudi. Kita yang membuat kepastian,” tegasnya.