Artinya: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih.”
Selain itu, Nabi Muhammad saw., melalui hadisnya, mewajibkan umat Islam untuk menunaikan zakat nuqud. Nabi Muhammad saw. bersabda:
فَإِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَيْءٌ يَعْنِي فِي الذَّهَبِ حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا فَإِذَا كَانَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا نِصْفُ دِينَارٍ فَمَا زَادَ فَبِحِسَابِ ذَلِكَ (رواه أبو داود عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه)
Artinya: “Apabila engkau mempunyai perak 200 dirham dan telah cukup satu tahun maka zakatnya 5 dirham. Dan tidak wajib atasmu zakat emas hingga engkau mempunyai 20 dinar. Apabila engkau telah mempunyai 20 dinar dan telah cukup satu tahun maka wajib padanya zakat sebesar setengah dinar.
Pertambahan jumlah (emas dan perak) nya zakatnya mengikuti hitungan tersebut.” (HR. Abu Dawud dari Ali bin Abi Thalib ra.)