Jamaah yang mendarat di Bandara AMMA akan menetap di Madinah selama 9 hari untuk melaksanaakan ibadah Arbain. Setelah itu bergerak ke Makkah untuk menjalani Umrah Qudum atau yang biasa disebut umrah wajib yakni ibadah yang lebih mendahulukan umrah sebelum ibadah haji.
Sementara gelombang kedua yang mendarat di Jeddah, jumlahnya akan lebih banyak dibandingkan yang tiba di Madinah, yaitu 272 kloter. Keseluruhan kloter yang akan terbang ke Arab Saudi mencapai 534 kloter.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pada pelaksaan haji 2022. Saat itu kloter terbagi 241 dan pemberangkatannya 236 penerbangan. Jumlah jamaah haji 2023 merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Indonesia dalam memberangkatkan jamaah ke Tanah Suci.
Tahun ini Indonesia mendapat jatah kuota dari Pemerintah Arab Saudi sebanyak 229 ribu jamaah. Awalnya, Indonesia mendapat kuota normal sebanyak 221 ribu jamaah ditambah 8.000 kloter tambahan.
Sejauh ini, kloter tambahan masih dalam proses pelunasan dari jamaah haji setelah mendapatkan persetujuan dari DPR. "Posisinya masih terus berjalan sehingga kami akan terus berkoordinasi terkait kepastian jumlah jamaah," katanya.
(YNA)