Senada, Muhammad Badri (46), pengurus pondok pesantren di daerah Rangkasbitung, Lebak, Banten mengaku siap menjual kendaraan pribadinya demi berangkat ke tanah suci. Sebagai calon jamaah haji lunas tunda 2020 bersama dengan ibu dan adiknya, ia yakin keputusan pemerintah terkait kenaikan ongkos haji sudah melalui berbagai kajian.
"Walaupun pertamanya kaget melihat perbedaan dengan ongkos haji sebelumnya. Setelah dikaji apalagi ini termasuk rukun Islam, dan kesempatan cuma sekali," kata dia.
"Maka bagi saya akan disiapkan kalau memang hasil keputusan pemerintah dengan alasan demi kemaslahatan umat," ujarnya.
Dia pun mengaku menyadari pentingnya prinsip istitha’ah (kemampuan) berhaji, baik dalam konteks kesehatan jasmani dan rohani maupun pembiayaan.
"Haji menurut agama bagi yang mampu. Tapi kadang yang mampu itu kalau belum dipanggil jadi malas. Justru sebaliknya, kadang yang kurang mampu kelihatannya justru itu yang dia mampu," katanya.
(YNA)