Pemikiran ekonomi islam ia tuangkan dalam banyak buku, seperti Muslim Economic Thinking (1981), Banking Without Interest (1983), Insurance in an Islamic Economy (1985), Teaching Economics in Islamic Perspective (1996), Role of State in Islamic Economy (1996) dan Dialogue in Islamic Economics (2002).
Lewat pemikirannya ini, ia mendapat beberapa penghargaan di bidang pendidikan seperti Shah Waliullah Award in New Delhi (2003), A prolific writer in Urdu on subjects as Islami Adab (1960), Muslim Personal Law (1971), dan Islamic Movement in Modern Times (1995).
4. Nawab Haider Naqvi
Tokoh ekonomi islam ini lahir di Meerut, Pakistan tahun 1935. Ia pernah menjabat sebagai penasihat ekonomi senior untuk Otoritas Pengatur Tenaga Listrik Nasional (NEPRA) dan Komisi Pendidikan Tinggi Profesor dan Direktur Jenderal Terhormat Nasional Pakistan di Universitas Urdu Federal, Islamabad, Pakistan.
Lewat pikirannya, ia mendapatkan sejumlah penghargaan daria luar negeri, yaitu Citation in Who's Who in the World, 5th Edition (1980–81), dan Lifetime Award for Kanati Institute of Russia (2001–2012).
Secara garis besar Naqvi selalu menularkan pemikiran ekonomi Pembangunan, Ekonomi internasional, Ekonomi Pertanian, Sistem Ekonomi Perbandingan, dan Pembuatan Model Ekonometrika.